-------------------------------------------------------------------------
Uap
Air dan Udara Basah
OLEH
1. Dyah Rizky Alyudin 13.11.2470
2. Endah Eka Kusumaningtyas 13.11.2471
3. Rizky Dwi Saputro 13.11.2457
4. Rosi Fitria 13.11.2487
Meteorologi Semester IIIE
FISIKA ATMOSFER
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa kami telah menyusun Tugas Kelompok Mata Kuliah “ Fisika
Atmosfer ” tahun akademik 2012/2013 yang dibimbing oleh Dosen yang Kami hormati
Bpk Muhammad Fadli.
Tugas
makalah ini adalah sebagai tugas kelompok yang berjudul “Uap
Air dan Udara Basah”, kami berharap makalah ini akan bermanfaat sebagai
tambahan bekal ilmu sekembalinya Kami ke daerah dan juga sebagai proses
pembelajaran dalam membuat karya tulis agar nantinya dalam membuat tugas akhir
tidak terlalu sulit lagi.
Akhir kata tak ada
gading yang tak retak tak ada kesempurnaan yang dimiliki manusia hanya Allah
SWT yang meridhoi usaha kita semua, mohon kritik dan saran yang membangun
sungguh kami harapkan. Tak lupa ucapan terima kasih kepada seluruh teman-teman
di Kelas Meteorologi TK.II. Mohon maaf atas segala kekurangan sekian terima
kasih.
Pondok Betung, Desember 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……..………………………………………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………...……………………..……………………………………………………………………………….........3
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………….............4
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………5
1. Pengertian Uap air………………………………………………………………………………...………………..5
2.
Sumber Uap Air di Atmosfer………………………………………………………………..……….…...........6
3.
Peranan Uap air di Atmosfer…………………………………………………………………………………..7
4.
Pengertian Kelembaban Udara………………………………………………………………………………7
5.
Jenis-Jenis Kelembaban Udara………………………………………………………………………………..8
5.1
Kelembaban Mutlak/Absolut……………………………………………………………………………8
5.2
Kelembaban Nisbi (RH)……………………………………………………………………………………8
5.3
Kelembaban Spesifik………………………………………………………………………………………..9
6.
Persamaan Keadaan Udara…………………………………………………………………………………...10
6.1
Persamaan Udara
Kering………………………………………………………………………………..10
6.2
Persamaan Udara Basah…………………………………………………………………………………13
6.3
Udara Jenuh…………………………………………………………………………………………………...13
BAB III
KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………15
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………….………………….16
BAB I
PENDAHULUAN
Atmosfir merupakan lapisan udara
yang menyelubungi bumi. Keberadaan udara dalam lapisan atmosfir sangatlah
penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya untuk bernafas. Manusia
dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas,
tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Pada skala yang
lebih luas, atmosfir berfungsi sebagai payung atau pelindung kehidupan di bumi
dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke
ruang angkasa pada malam hari. Atmosfir juga merupakan penghambat benda-benda
angkasa yang bergerak melaluinya, sehingga sebagian meteor yang melalui
atmosfir akan menjadi panas dan hancur.
Atmosfir
sebagai lapisan pelindung bumi memiliki beberapa sifat berikut:
1. Tidak memiliki warna, tidak berbau,
dan tidak memiliki wujud, hanya bisa dirasakan oleh indra perasa kita dalam
bentuk angin.
2. Memiliki berat sehingga dapat
menyebabkan tekanan.
3. Memiliki sifat dinamis dan elastis
yang dapat mengembang dan mengerut.
Berkaitan dengan
atmosfer, didunia meteorology kita akan membahas mengeani apa itu udara
(kelembaban) dan apa saja yang ada di atmosfer. Kelembaban merupakan jumlah uap
air yang terkandung di udara. Besar kecilnya kelembaban tergantung pada jumlah
uap air di udara. banyak kegiatan yang sangat tergantung pada faktor kelembaban,
baik untuk industri, laboratorium, atau budidaya tanaman. Seperti halnya alat
ukur suhu, alat ini berfungsi baik hanya sebagai monitoring, maupun sebagai
bagian proses kontrol. Namun dalam kehidupan nyata, kelembaban tidak terlepas
dari faktor suhu, hal ini disebabkan karena kelembaban bergantung pada faktor
banyaknya uap air, tekanan parsial uap air, dan tentunya faktor ini dapat
disebabkan adanya faktor suhu. Penjelasan sekilas mengenai kelembaban membuat
kami penyusun akan membahas lebih dalam lagi pada makalah ini yaitu mengenai “Uap
Air dan Udara Basah” dimana kita akan mengetahui terkait materi tentang
persamaan keadaan udara.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Uap Air
Uap air adalah gas yang terjadi dari proses pemanasan air (H2O). Uap air terpisahnya Hidrogen (H) dan
Oksigen (O) pada ikatan molekul air, uap air mempunyai potensi kekuatan yang
luar biasa yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin
listrik PLTU, kereta
uap atau mesin uap. Uap air di alam bisa berupa awan atau kabut.
Uap air
yang terjadi secara alami disebabkan oleh pemanasan Matahari dan oleh panas
Bumi contoh pemanasan oleh Matahari dikenal pemanasan di lautan luas merupakan
permukaan air yang sangat besar dan penguapannya banyak sekali sehingga bisa
menyebabkan pengaruh musim kemarau atau musim hujan di suatu wilayah. Uap air
bergerak kearah wilayah yang lebih panas menyebabkan pergerakan uap air yang
disebut angin. Pemanasan oleh panas bumi contohnya ditempat sumber-sumber air
panas.
Uap air
merupakan senyawa kimia udara yang tersedia dalam jumlah besar, tersusun dari
dua bagian hidrogen (H2) dan satu bagian oksigen (O). Uap air masuk ke dalam
udara melalui proses evaporasi dan transpirasi (atau digabungkan menjadi
istilah evapotranspirasi). Evaporasi adalah penguapan air yang berada di
lautan, danau, sungai, dan massa air lainnya, sedangkan transpirasi adalah
penguapan (perpindahan) air yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan ke udara. Uap
air akan hilang dari udara jika ia mengalami kondensasi menjadi titik-titik air
dan turun sebagai hujan. Selain unsur gas dan uap air, lapisan udara juga
memiliki unsur aerosol yang jumlahnya tidak tetap.
Aerosol
adalah partikel-partikel debu, garam laut, sulfat, atau nitrat yang berada dan
melayang-layang di udara. Aerosol dapat berasal dari letusan gunungapi,
pembakaran bahan bakar minyak dari kendaraan bermotor atau industri, deburan
gelombang pecah di pantai, spora tumbuhan, bakteri, virus flu, dan lain-lain.
Atmosfer
selalu dikotori oleh debu. Debu adalah istilah yang dipakai untuk benda yang
sangat kecil sehingga tidak tampak kecuali dengan mikroskop. Jumlah debu
berubah-ubah tergantung pada tempat. Sumber debu beraneka ragam, yaitu asap,
abu vulkanik, pembakaran bahan bakar, kebakaran hutan, dan smog. Smog
singkatan dari smoke and fog adalah kabut tebal yang sering dijumpai
di daerah industri yang lembab. Debu dapat menyerap, memantulkan, dan
menghamburkan radiasi matahari. Debu atmosfirik dapat disapu turun ke permukaan
bumi oleh curah hujan, tetapi kemudian atmosfir dapat terisi partikel debu
kembali. Debu atmosfir adalah kotoran yang terdapat di atmosfir.
2.
Sumber Uap Air di Atmosfer
Uap air yang terkandung didalam atmosfer relative
konstan, adanynya perubahan yang bersifat local lebih dikarenakan adanya
variasi cuaca. Proses evaporasi dari seluruh permukaan seperti lautan, danau,
sungai vegetasi maupun tanah merupakan sumber uap air yang ada diatmosfer.
Kapasitas atmosfer dalam menampung uap air dari permukaan bumi yang diperoleh
melalui proses evaporasi tersebut sangat terbatas. Apabila jumlah uap air yang
datang ke atmosfer melampaui kapasitasnya dalam menahan air, maka uap air
tersebut akan berkondensasi yang pada akhirnya akan membentuk awan dan hujan.
Jika jumlah uap air diudara rendah maka kapasitas atmosfer untuk menampung air
semakin banyak, sehingga uap air tersebut akan menjadi awan dan hujan dan jatuh
kembali kepermukaan bumi.
Jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung oleh
atmosfer (es) tergantung pada suhu udara dan udara dikatakan jenuh uap air bila
nilai es tercapai pada suhu tersebut. Jadi keadaan jenuh (saturation) adalah
tingkat keadaan dimana uap air dapat berada pada keseimbangan dengan permukaan
datar murni pada suhu yang sama.
Peningkatan suhu udara sampai pada tingkat tertentu, diikuti oleh meningkatnya tekanan uap jenuh. Artinya apabila suhu tinggi berarti udara semakin kering, sehingga kemampuan udara untuk menampung uap air semakin banyak.
Peningkatan suhu udara sampai pada tingkat tertentu, diikuti oleh meningkatnya tekanan uap jenuh. Artinya apabila suhu tinggi berarti udara semakin kering, sehingga kemampuan udara untuk menampung uap air semakin banyak.
3.
Peranan
Uap Air di Atmosfer
Uap air yang ada diudara merupakan hasil dari proses
evaporasi dari suatu permukaan tanah, air maupun vegetasi. Pengangkutan uap air
kedalam dan melalui lapisan tipis yang dipunyai oleh suatu permukaan adalah
analog dengan transport panas. Panas dan uap air ditransfer ke udara yang lebih
atas secara konveksi atau “eddy difusi”
maupun dengan cara konduksi. Transpor bersih panas biasanya naik selama siang
hari dan turun selama malam hari. Tranpor bersih untuk uap air biasanya
mengikuti pola seperti yang terjadi pada evaporasi yaitu pada siang hari dan
mengembun pada malam hari. Titik embun adalah suhu dimana suatu massa uap air
akan mengembun pada tekanan yang konstan dan kandungan uap air pada kondisi
jenuh konstan.
Kelembaban udara merupakan situasi kandungan uap air yang ada diudara pada waktu dan tempat tertentu. Keberadaan uap air diudara mempunyai peranan yang sangat penting, karena akan sangat menentukan kemungkinan proses pembentukan awan maupun hujan. Selain itu uap air akan berperan melindungi permukaan bumi terhadap besarnya pengaruh radiasi inframerah yang dipancarkan oleh matahari maupun sumber lain. Uap air juga berperan dalam proses fisik atmosfer uap air sebenarnya merupakan penyimpan panas dari energy matahari, yaitu dari bentuk sensible heat (panas terasa) menjadi latent heat (panas laten). Sehingga bila kelembaban udara tinggi, maka suhu udara akan turun, karena panas terasa banyak tersimpan menjadi panas laten.
Kelembaban udara merupakan situasi kandungan uap air yang ada diudara pada waktu dan tempat tertentu. Keberadaan uap air diudara mempunyai peranan yang sangat penting, karena akan sangat menentukan kemungkinan proses pembentukan awan maupun hujan. Selain itu uap air akan berperan melindungi permukaan bumi terhadap besarnya pengaruh radiasi inframerah yang dipancarkan oleh matahari maupun sumber lain. Uap air juga berperan dalam proses fisik atmosfer uap air sebenarnya merupakan penyimpan panas dari energy matahari, yaitu dari bentuk sensible heat (panas terasa) menjadi latent heat (panas laten). Sehingga bila kelembaban udara tinggi, maka suhu udara akan turun, karena panas terasa banyak tersimpan menjadi panas laten.
4.
Pengertian
Kelembaban Udara
Kelembapan
udara (humidity gauge) adalah jumlah uap air diudara (atmosfer). Kelembapan
adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan
absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan
disebut dengan Higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat
kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawal lembap (dehumidifier).
Selain itu, kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air
selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat
lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak
mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan
lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan
mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
Dapat
dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan
sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di
udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C
(86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F).
Ada dua
istilah kelembapan udara yaitu kelembapan tinggi dan kelembapan rendah.
Kelembapan tinggi adalah jumlah uap air yang banyak diudara, sedangkan
kelembapan rendah adalah jumlah uap air yang sedikit diudara.
5.
Jenis-Jenis
Kelembaban Udara
Kelembapan udara dapat
dinyatakan sebagai kelembapan udara absolut, kelembapan nisbi (relatif), maupun
defisit tekanan uap air. Kelembapan absolut adalah kandungan uap air yang dapat
dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya per satuan volume (kg/m3).
Kelembapan nisbi (relatif) adalah perbandingan kandungan (tekanan) uap air
actual dengan keadaan jenuhnya (g/kg). Defisit tekanan uap air adalah selisih
antara tekanan uap jenuh dengan tekanan uap aktual.
5.1 Kelembaban Mutlak/Absolut
Kelembaban absolut mendefinisikan massa dari uap
air pada volume tertentu campuran udara atau gas, dan umumnya dilaporkan dalam gram per meter kubik (g/m3).
Atau dinyatakan dengan banyaknya uap air dalam setiap unit
volume udara.
Contoh:
Dalam 1 meter
kubik udara terdapat uap air sebanyak 12 gram. Maka dikatakan bahwa kelembaban
absolute udara tersebut ialah 12 gram/m3.
5.2 Kelembaban Nisbi(RH)
Kelembapan Relatif / Nisbi yaitu perbandingan jumlah
uap air di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama.
Kelembaban nisbi membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual dengan
keadaan jenuhnya atau apda kapasitas udara untuk menampung uap air.
Misalnya pada suhu 270C, udara tiap-tiap 1
m3 maksimal dapat memuat 25 gram uap air pada suhu yang sama ada 20
gram uap air,maka lembab udara pada waktu itu sama dengan .
Kelembaban nisbi (RH) mempunyai dua pengertian, yaitu:
a.
Perbandingan jumlah uap air yang ada secara nyata
(actual) dengan jumlah uap air maksimum yang mampu dikandung oleh setiap unit
volume udara dalam suhu yang sama.
Untuk mencari kelembaban nisbinya digunakan rumus:
RH
= e/E x 100%
RH = kelembapan nisbi dalam persen
e = kandungan uap air hasil pengukuran secara langsung
E = kemampuan maksimal udara dapat menampung uap air
Contoh:
Dalam suhu 20C, kemampuan maksimum udara menampung uap air adalah 25 gr/m3.
Berdasarkan hasil pengukuran secara langsung, diketahui kandungan uap air dalam
udara adalah 20 gr/m3.
RH = 20/25 x 100%
RH = 80 %
b.
Banyaknya tekanan uap yang ada secara nyata (actual)
dengan tekanan uap maksimum pada suhu yang sama.
Contoh:
Tekanan uap maksimum pada suhu 15 adalah 1.000 mb (E), sedangkan tekanan
uap hasil pengukuran (e) adalah 800 mb, maka kelembaban nisbi di daerah itu
adalah;
RH = e/E x 100% = 800/1000 x 100% = 80%
5.3 Kelembaban
Spesifik
Kelembaban spesifik adalah
banyaknya uap air yang terkandung dalam 1 kilo gram udara.
Contoh:
Dalam 1 kilogram massa udara
terkandung uap air sebanyak 12 gram. Maka dikatakan bahwa kelembaban spesifik
udara tersebut adalah 12 gram/kg.
6. Persamaan Keadaaan Udara
Ada unsur apa saja di dalam udara di
sekitar kita? Atmosfir merupakan lapisan udara yang terdiri atas banyak unsur
gas, seperti nitrogen (N2), oksigen (O2), argon (Ar), dan karbondioksida (CO2)
sebagai unsur utama dan unsure lainnya seperti Neon (Ne), Helium (He),
Ozon (O3), Hidrogen (H2), Krypton (Kr), Metana (CH4),
dan Xenon (Xe). Selain itu, terkandung pula uap air dan partikel lain
seperti debu dan garam-garaman yang kita sebut aerosol. Udara di
permukaan bumi yang mengandung uap air disebut udara lembab, sedangkan jika
tidak mengandung uap air disebut udara kering.
6.1 Persamaan Udara Kering
Empat gas utama dalam udara kering
meliputi :
Nitrogen
(N2) merupakan komposisi terbesar dari atmosfer yaitu dengan presentase 78%
dari total volume udara kering. Nitrogen dapat hilang dari atmosfer karena
proses biologi yang melibatkan bakteri pada tanah. Nitrogen diambil dari
atmosfer oleh plankton di laut untuk memperkuat rantai makanan di laut.
Kemudian dikembalikan lagi ke atmosfer oleh pembusukan tanaman dan hewan.
Komposisi terbesar kedua di atmosfer adalah oksigen (O2)
dengan presentase 21% dari total volume udara kering. Presentase antara
nitrogen dan oksigen sama pada setiap lapisan atmosfer hingga 80 km (mesosfer)
sehingga disebut homosfer. Oksigen dihasilkan dari proses fotosintesis atau
dari proses pembusukan materi organik serta ketika bergabung dengan zat lain
yang menghasilkan oksigen. Kemudian oksigen tersebut diambil untuk proses
pernapasan hewan dan manusia.
Air
(H2O) di atmosfer memiliki bentuk yang bermacam-macam, mulai dari uap air
(gas), air (cair), dan es (padat). Proses pengangkatan air ke udara dalam
bentuk uap air (evaporasi), kemudian terjadi pendinginan pada level tertentu
sehingga berubah menjadi awan yang memiliki komposisi bentuk air (kondensasi)
kemudian turun sebagai hujan (presipitasi). Jika naik lagi ke atas sampai air
berubah menjadi es (suhu yang sangat dingin) maka akan turun sebagai salju. Uap
air berperan sangat penting di atmosfer karena mengeluarkan bahang
yang sangat banyak yang disebut bahang laten (latent heat). Bahang laten ini merupakan sumber utama
dalam pembentukan badai seperti hujan badai dan hurricane. Uap air juga merupakan gas rumah kaca
karena menyerap radiasi yang keluar dari bumi sehingga bumi menjadi lebih
hangat.
Karbon dioksida merupakan komponen atmosfer meskipun
hanya sedikit (0,038%) tetapi berperan sangat penting. Karbon dioksida berasal
dari berbagai sumber seperti pembusukan vegetasi, hasil buang pernapasan dari
manusia dan hewan, pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan erupsi
vulkanik. Kemudian, karbon dioksida tersebut digunakan untuk proses fotositesis
pada tanaman dan tersimpan ada akar, batang, dan daun pada tamanan tersebut.
Laut merupakan reservoir terbesar untuk CO2 dari fitoplankton yang sangat
banyak di laut. Karbon dioksida di laut menyimpan 50 kali lebih banyak dari
yang ada di atmosfer. Peran penting lainnya dari CO2 adalah sebagai gas rumah
kaca sama seperti uap air. Gas rumah kaca lainnya adalah methane (CH4), nitrous oxide (N2O), dan chlorofluorocarbons (CFCs).
Gas metana berasal dari proses pemecahan bahan tanaman
oleh bakteri tertentu di tanaman padi, tanah basah yang kekurangan oksigen,
aktivitas biologis rayap, dan reaksi biokimia dalam perut sapi. Kondisi anaerob
dalam penggenangan padi sawah menghasilkan gas metan. Menurut hasil
penelitian kontribusinya cukup besar.
Chlorofluorocarbons (CFCs) merupakan salah satu gas
rumah kaca yang baru-baru ini meningkat sangat pesat. Sumber utama dari CFCs
adalah alat elektronik seperti lemari es dan pengaharum ruangan yang di seprot.
Meskipun jumlahnya sangat kecil, tetapi gas ini sangat berperan dalam
penghancuran ozon di stratosfer, dan menyebabkan efek rumah kaca.
Ozon merupakan salah satu komposisi yang hanya sedikit
di atmosfer (kurang dari 0,002 dari volume) tetapi berperan penting, 97% nya
berada di stratosfer. Gas ini juga ada di troposfer, hanya saja menjadi berbahaya (Photochemical smog) yang
akan menyebabkan iritasi pada mata dan kerongkongan/ pernapasan dan merusak
tanaman. Biasanya digunakan sebagai disinfektan seperti untuk ozonisasi. Peran
ozon yang ada di stratosfer adalah untuk melindungi makhluk yang ada di
permukaan bumi dari paparan langsung sinar ultraviolet karena sinar UV ini
sangat berbahaya. Bagi manusia dapat menyebabkan kanker kulit dan dapat merusak
tanaman (karena tanaman menyerap radiasi PAR bukan UV).
Aerosol merupakan suatu partikel padat atau liquid yang tersuspensi
sangat kecil yang berada di atmosfer. Aerosol ini berasal dari butiran air laut
(mengandung garam) yang terbawa ke atmosfer akibat evaporasi, partikel debu
dari kebakaran, dan asap dari letusan gunung berapi. Aerosol ini bisa menjadi
inti kondensasi dalam pembentukan butiran hujan di awan.
Ada pula dari
hasil buangan manusia yang berbahaya disebut polutan, berasal
dari buangan asap kendaraan bermotor seperti nitrogen dioxide (NO2), carbon monoxide (CO),dan hydrocarbons. Pada sinar matahari, nitrogen dioksida
bereaksi dengan hidrokarbon dan gas lainnya untuk memproduksi ozon. Karbon
monoksida berasal dari kendaraan bermotor yang sangat berbahaya, memiliki sifat
fisik yang tidak berwarna dan tidak berbau.
Sulfur
dioksida (SO2) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan
minyak. Sulfur dioksida akan naik ke atmosfer dan ketika atmosfer cukup lembab,
SO2 berubah menjadi asam sulfur. Hujan yang mengandung asam sulfur (hujan asam)
akan mengaratkan logam, melunturkan cat, dan meningkatkan keasaman danau. Hujan
asam ini sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan bronkitis dan
amfisema serta merusak kehidupan tanaman. Hujan asam banyak terjadi di daerah
industri yang merupakan sumber dari sulfur dioksida.
6.2 Persamaan
Udara Basah
Dalam
meteorologi,udara basah merupakan campuran dari udara kering + uap air. Persamaan keadaan gas sempurna/hukum gas
ideal berlaku hubungan antara tekanan (P),volume(V) dalam temperature (T) dalam
keadaan setimbang.
Sifat
thermodinamika udara basah ditentukan oleh gabungan dari sifat thermodinamika
udara kering dan uap air.
Berlaku hukum gas
ideal. Pendekatan persamaan yang digunakan :
e = ρv .Rv.T
Dimana : e = tekanan uap
ρv =
densitas uap
Rv = konstanta gas untuk uap air (0,461 JK-1g-1)
6.3 Udara Jenuh
Udara di daerah
tropik yang panas dengan sendirinya mempunyai kemampuan yang tinggi untuk
menampung uap air dibandingkan
di daerah dingin (kutub).
Tekanan
uap air jenuh akan naik terhadap kenaikan temperature dan begitupun sebaliknya. Tekanan uap air jenuh diatas permukaan
air
Temperature (oC)
|
Tekanan Uap Air Jenuh (mb)
|
0
|
6,11
|
10
|
12,27
|
20
|
23,37
|
30
|
42,43
|
40
|
73,77
|
Beberapa faktor yang mempengaruhi
kondensasi :
v Temperature
udara,mempengaruhi terhadap tingkat kejenuhan udara
v Inti
kondensasi,partikel-partikel yang sangat kecil yang ada di atmosfer
Inti kondensasi yang baik harus
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
v Sifat
hygroskopis yaitu suatu sifat yang dapat menarik uap air dari udara
v Sifat
mengisap panas latent yang timbul dengan terjadinya kondensasi
Beberapa inti kondensasi yang di
atmosfer :
ü Garam
dapur
ü Debu
ü Abu
ü Letusan
Gunung Berapi
ü Asam
belerang
BAB III
KESIMPULAN
Uap air merupakan senyawa kimia
udara yang tersedia dalam jumlah besar, tersusun dari dua bagian hidrogen (H2)
dan satu bagian oksigen (O). Uap air masuk ke dalam udara melalui proses
evaporasi dan transpirasi (atau digabungkan menjadi istilah evapotranspirasi).
Kelembaban
udara adalah tingkat kebasahan udara
karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kelembaban terdiri dari tiga jenis
yaitu kelembapan absolute/mutlak, kelembapan spesifik dan kelembapan relative
(RH).
Di atmosfer kita akan menemui persamaan keadaan udara dimana kita akan
mengenal udara basah dan udara kering. Udara di permukaan bumi yang mengandung
uap air disebut udara lembab, sedangkan jika tidak mengandung uap air disebut
udara kering.
DAFTAR
PUSTAKA
Bayong
Tjasyono HK, SAINS ATMOSFER. Badan
Mteorologi dan Geofisika, 2008.
www.google.com
http://meteoumum.blogspot.com/2010/07/kelembaban-udara-kelembaban-udara.html
http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/09/kelembaban-udara.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelembaban_relatif
http://id.wikipedia.org/wiki/Uap_air
1 comments:
TERIMA KASIH BUAT PAPARAN MATERINYA, SEKARANG PUN SYA LAGI MENGAMBIL SKRIPSI TENTANG INI. SEMOGA APA YANG DIBAGIKAN MENDAPATKAN PAHALANYA... AMIN
SALAM DARI SAYA FATHIR MUHAMMAD.
Catat Ulasan