skip to main |
skip to sidebar
/
APA BUKTI ANDA BAHAGIA
- Ibnu abas adalah sahabat Rosulullah SAW yang sangat telaten menjaga dan melayani Rasulullah saw. Ia pernah didoakan secara khusus oleh beliau, untuk kecerdasanya. Pada usia 9 tahun, ibnu Abas telah hafal Al Qur,an dan mengimam shalat dimasjid.
- suatu hari ibnu abas ditanya oleh para tabiin tentang bagaimana ciri ciri orang yang bahagia ? Ibnu Abas menjawab bahwa ada tujuh tanda kebahagiaan hidup seseorang di dunia : Pertama Qalb syakir, hatinya selalu bersyukur. Bersyukur kepada Allah dan menerima apa yang ia peroleh serta memanfaatkanya untuk kebaikan. Memiliki jiwa bersyukur berarti menerima apa yang ada dengan lapang dada. Tidak ada keinginan yang besarnya melebihi genggaman tangan dan tidak pernah menggerutu jika yang diterima lebih kecil dari pada telapak tangan.
-
- Kedua al Azwaj a- shalihah, pasangan hidup yang shaleh. Ia menciptakan suasana rumah yang teduh dan menurunkan keluarga yang shaleh juga. Indah dan menentramkan. Di akhirat kelak, seorang suami sebagai imam keluarga akan diminta pertanggung jawaban atas peranya membimbing istri dan anak. Berbahagialah menjadi istri dari suami shaleh yang selalu mengajak berbuat kebaikan. Dan berbahagilah menjadi suami dari istri yang tulus mendampingi.
-
-
Para peneliti membuktikan , keshalehan adalah 2/3 faktor penentu kebahagiaan hidup, sedangkan kecantikan atau ketampanan dan kekayaan hanyalah 1/3 darinya.
nKetiga al Aulad Al Abrar, anak-anak yang shaleh. Anak anak yang senantiasa berbakti dan mendoakan orang tua. Ketika bertawaf Rosulullah bertemu dengan anak muda yang pundaknya lecet. Ketika selesai, beliau bertanya kepada anak muda itu, kenapa pundakmu itu ? “
-
- Anak muda itu menjawab, Rosulullah aku dari Yaman. Aku mempunyai ibu yang sedang udzur. Ia tidak mau jauh dariku. Akupun sangat mencintainya dan tidak akan pernah jauh-jauh darinya kecuali ketika aku mengerjakan shalat, atau ketika beristirahat. Aku ingin bisa berbakti selama usianya masih ada.
-
- Lalu anak muda itu bertanya, “ apakah aku sudah termasuk orang berbakti kepada orang tua ?Rosulullah memeluk erat anak muda itu dan mengatakan, “sungguh! Allah meridhaimu. Kau anak shaleh. Anak berbakti. Tapi ketahuilah , anaku. Cinta orang tuamu kepadamu tidak akan ditandingi oleh kebaikanmu kepadanya.
-
- Keempat : Al Bi,ah Shalihah, lingkungan yang baik dan kondusif untuk keimanan kita. Yang dimaksud baik dan kondusif ialah lingkungan yang senantiasa mengingatkan dan mendorong kita pada kebaikan. Kita boleh mngenal siapapun tetapi untuk menjadikanya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah hadits, Rosulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang shaleh, yaitu orang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita berbuat salah. Maka berbahagialah kita jika selama ini kita berada dilingkungan orang-orang yang mendorong kita berbuat baik.
-
- Kelima al Maal al
halal, harta yang halal . Yang terpenting dalam islam kualitas harta, bukan kuantitas harta. Suatu ketika, Rosulullah menjumpai seorang sahabatyang berdoa dengan mengangkat tangan. “ kau berdoa sudah bagus, “ kata beliau. “ Namun , sayang, makanan, minuman dan pakaian, dan tempat tinggal yang kau miliki didapat secara haram . Bagaimanan doanya akan dikabulkan.
-
- Keenam : Tafaqquh fi addin, semangat mempelajari agama. Hal ini diwujudkan dalam mengkaji, memahami, dan mengamalkan ilmu-ilmu agama. Semakin seseorang belajar, semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu agama. Hanya dengan ilmu agama hidup manusia akan terarah.
-
- Hanya dengan ilmu agama, amal manusia bernilai pahala. Allah menjanjikan kebaikan bagi umatnya yang menuntut ilmu. Semakin ia belajar semakin ia mencintai agamanya, dan semakin mencintai allah dan Rasulnya. Cinta inilah yang akan menerangi dan menentramkan hati. Berbahagialah orang berilmu dan bersemangat menuntut ilmu.
-
- Ketujuh : umur yang berkah. Artinya, semakin tua semakin berkah, semakin mulia. Setiap detik yang dimiliki diisi dengan amal kebaikan. Berkualitas, bila hidup diisi untk kebahagiaan lahiriah semata, hari tua akan diisi dengan banyak kekecewaan. Lalu berangan angan tentang kebahagiaan, semenatara tubuhya semakin renta, tak sanggup apa yang diangankanya.
-
- Sebaliknya, bila hidup digunakan untuk mempersiapkan bekal bertemu Allah maka semakin tua seseorang akan semakin bahagia, bersikap optimis, dan bergairah. Tidak ada ketakutan untuk meninggalkan dunia fana. Berbahagialah orang orang yang umurnya berkah
0 comments:
Catat Ulasan