Laporan Fisika Atmosfer
“Struktur Atmosfer dan Fenomena Alam”
“Struktur Atmosfer dan Fenomena Alam”
OLEH :
Herlan Widayana
Jaka Anugerah Ivanda Paski
Luckita Theresia
Mahardiani Putri Naulia
Batubara
Meteorologi Semester III E
Akademi meteorologi dan
Geofisika
Tahun 2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Puji syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmad dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik dan tepat waktu. Sholawat beriringkan salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, semoga kita semua akan mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir kelak, amin. Karya tulis yang berjudul , Struktur Atmosfer dan Fenomena Alam merupakan tugas di semester ketiga, dengan bimbingan dosen Fisika Dasar, yaitu Bapak Hendri Subakti. Penulisan karya tulis ini diperuntukkan bagi seluruh taruna-taruni AMG kelas Meteorologi semester III-E
Penulisan
karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu, penulis mengharapkan bimbingan dan arahan dari semua
pihak yang dapat membangun penulis untuk meningkatkan mutu dari karya tulis
ini. Ketidaksempurnaan ini disebabkan karena kelemahan dan keterbatasan ilmu
dan pengetahuan penulis.
Pondok
Betung, Desember 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Lapisan Atmosfer
dan karakteristiknya
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan dan masing-masing lapisan memiliki karakteristik dan fenomena yg berbeda-beda.
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan dan masing-masing lapisan memiliki karakteristik dan fenomena yg berbeda-beda.
Atmosfer tidak mempunyai batas
mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada
batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Atmosfer bumi terdiri dari beberapa lapisan yang lapisannya itu sendiri
mempunyai fungsi, karakteristik, serta sifatnya masing-masing. Pada bab
pembahasan akan dibahas secara rinci mengenai lapisan-lapisan atmosfer dan
sifat-sifatnya. Adapun lapisan-lapisan atmosfer tersebut adalah troposfer,
stratosfer, mesosfer, termosfer, ionosfer, dan eksosfer.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Atmosfer
Atmosfer adalah
lapisan gas yang menyelubungi lapisan bumi. Atmosfer bumi memiliki ketebalan
sekitar 1000 km yang dibagi menjadi lapisan-lapisan berdasarkan profil
temperatur, komposisi atmosfer, sifat radioelektrik dan lain-lain.
B.
Komposisi
Atmosfer
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon
(0.9%), karbondioksida (variabel,
tetapi sekitar 0.0357%), uapair,
dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi
sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan
malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Komposisi Atmosfer terdiri
dari :
1. Gas (96%)
· Udara kering
- 99% Gas utama dan 0,01% gas
penyerta
· Udara lembab
-
Di daerah subtropika 0%-3%
- Di daerah
tropis %
-
Konsentrasi berubah dengan adanya kondensasi dan penguapan.
- Media
transfer energi dalam siklus hidrologi
2. Cairan
3. Padatan (partikel halus yang
terangkat dari permukaan/aerosol)
· Debu 20 %
· Kristal garam 40 %
· Abu 10 %
· Asam 5 %
· Mikro organisme 2,5 %
C.
Fungsi
Atmosfer
1.
Mengurangi
radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan hilangnya
panas yang berlebihan pada malam hari.
2.
Mendistribusikan
air ke berbagai wilayah permukaan bumi
3.
Sebagai
;penahan meteor yang akan jatuh ke bumi
4.
Sebagai
tempat terjadinya gejala-gejala cuaca dan fenomena alam yang terjadi
5.
Atmosfer
berperan sebagai sumber gas – gas penting yang digunakan dalam proses kehidupan
makhluk hidup di bumi. Oksigen misalnya, merupakan gas yang sangat penting bagi
kehidupan manusia dan makhluk lain di bumi. Demikian pula karbon dioksida (CO
2), dan nitrogen (N2) yang terdapat dalam atmosfer, sangat diperlukan dalam
proses kehidupan tumbuhan di bumi.
6.
Atmosfer
berperan sebagai penyaring (filter) radiasi sinar matahari. Lapisan ozon (O3)
yang terdapat pada atmosfer membantu menahan radiasi sinar matahari yang bisa
berdampak merusak organ tubuh atau bahkan mematikan makhluk hidup di bumi.
7.
Atmosfer
sebagai penyangga (buffer) suhu di bumi. Gas dan uap air yang terdapat pada
atmosfer menyerap dan meneruskan atau memantulkan radiasi yang diterimanya.
Proses penyanggaan oleh atmosfer membantu menyangga stabilitas suhu di bumi
sehingga suhu di bumi menjadi tidak terlalu panas pada siang hari ataupun
terlalu dingin pada malam hari.
8.
Atmosfer merupakan pengatur kelestarian proses
cuaca dan iklim di bumi. Sebagian daur hidrologi (pembentukan awan dan hujan)
yang merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi cuaca dan iklim di bumi
berlangsung di atmosfer bumi.
Seandainya bumi
tidak memiliki atmosfer, maka banyak proses kehidupan akan terganggu. Tanpa
oksigen yang ada di atmosfer mustahil makhluk hidup bisa bertahan hidup. Tanpa
proses penyaringan radiasi surya di atmosfer, daratan di bumi mungkin akan
tenggelam karena seluruh es di kutub bumi akan mencair. Tanpa proses
penyanggaan oleh atmosfer suhu bumi bisa mencapai 93oC pada siang
hari dan -184oC pada
malam hari.
D.
Lapisan-Lapisan Atmosfer
Lapisan I – Troposfer
- Lapisan terbawah dari atmosfer bumi
- Terletak pada ketinggian 0 – 18 km di atas permukaan bumi.
- Memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka bumi
- Terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim
- 80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini
- Memiliki ciri khas : suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun sebesar ± 0,5°C
- Lapisan pembatas antara Troposfer dan Stratosfer adalah Tropopause
Lapisan II – Stratosfer
- Terletak pada ketinggian antara 18 – 49 km dari permukaan bumi.
- Ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian.
- Tidak ada lagi uap air,awan ataupun debu atmosfer
- Pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang pada lapisan ini.
- Terjadi proses penyerapan radiasi matahari langsung oleh lapisan ozon
- Lapisan pembatas antara Stratosfer dan Mesosfer adalah Stratopause
Lapisan III – Mesosfer
- Terletak pada ketinggian antara 49 – 82 km dari permukaan bumi.
- Merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya.
- Ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter
- Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C
- Lapisan pembatas antara Mesosfer dan Termosfer adalah Mesopause
Lapisan IV –
Termosfer/Ionosfer
- Terletak pada ketinggian antara 82 – 800 km dari permukaan bumi.
- Tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek
- Kenaikan temperatur dapat berlangsung mulai dari – 100°C hingga ratusan bahkan ribuan derajat celcius
- Lapisan yang paling tinggi dalam termosfer adalah termopause
- Temperatur termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu karena pengaruh osilasi
Lapisan IV – Eksosfer
- Terletak pada ketinggian antara 800 – 1000 km dari permukaan bumi
- Merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi
- Merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan
E.
Fenomena Alam di
Atmosfer
1.
Pelangi atau bianglala
Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit,
pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi
juga dapat dilihat di sekitar air
terjun yang deras.
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita
garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini
disebut spektrum warna. Di dalam spektrum warna, garis
merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan
ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang
2. Fenomena
halo
Fenomena halo
adalah ketika matahari dikelilingi oleh cincin. Halo terjadi karena pembiasan
cahaya matahari yang mengenai kristal es, biasanya terjadi dari kristal es yang
terdapat pada awan tinggi.
3. Aurora
Aurora ialah
fenomena cahaya terang yang dapat dilihat di langit
malam, biasanya di kawasan kutub.
Kerana inilah sesetengah saintis memanggilnya "aurora kutub" (atau
"aurora polaris"). Fenomena aurora di utara dikenali sebagai aurora borealis yang dinamakan karena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Greek untuk angin
utara, Boreas. Ini kerana di
Eropa ia kerap dilihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan
terbit dari arah tersebut. Aurora borealis juga dipanggil cahaya utara, dan selalu
terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di
selatan, aurora australis atau cahaya
selatan, mempunyai sifat-sifat yang serupa.
4. Light Pillars/ tiang cahaya
Tiang
cahaya terjadi saat cuaca sangat dingin ketika kristal es tergantung di
atmosfer, maka fenomena alam ini terlihat di langit malam. Semakin tinggi
kristal es, semakin tinggi pula tiang cahaya itu terlihat. Tiang cahaya
disebabkan oleh refleksi cahaya yang dibiaskan oeh kristal es.
5. Moonbows
Fenomena
moonbows secara fisis sama dengan fenomena pelangi, bedanya moonbow terjadi
pada malam hari dan butir-butir air dibiaskan oleh cahaya bulan.
6.
Fire
Rainbow
Fenomena fire
rainbow atau elangi api adalah pembiasan sinar matahari oleh kristal es
(biasanya terjadi pada awan tinggi seperti cirrus) pada saat posisi matahari
berada 580 terhadap horizon.
7. Awan MammatusAwan mammatus tersusun
dari kristal es yang bisa mencapai ratusan kilometer. Awan ini berbentuk
kantung-kantung (mamae). Awan ini pertanda akan terjadinya cuaca buruk seperti badai
petir, dan tornado.
8. Awan lenticular
Awan lenticular
terbentuk di pegunungan, terjadi karena ada udara lembab yang bergerak vertikal
dan stabil, bergerak turun dan terjebak angin yang besar sehingga terbentuk
awan lenticular. Awan lenticular juga merupakan indikasi dari terjadinya
turbulensi udara.
9. Sun dog
Sun dog adalah sebuah fenomena ketika kita
bisa melihat adanya kumpulan cahaya tambahan di kedua sisi matahari. Kadang,
kumpulan cahaya ini bisa terlihat seperti bola yang membuat kita berpikir kalau
cahaya ini adalah matahari tambahan. Fenomena ini adalah akibat dari pembiasan
cahaya matahari oleh kristal es yang berbentuk heksagonal dan terjadi
pembelokan pembiasan sebesar 220.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Atmosfer adalah elemen penting dalam kehidupan kita, dari
penjabaran diatas begitu banyak fungsi-fungsi atmeosfer yang langsung dapat
kita rasakan. Bagaimana jika kita kehilangan elemen ini, mungkin kehidupan
tidak dapat kita rasakan. Dengan komposisi dan unsur-unsur yang terkandung
didalamnya, bumi dapat terlindungi dan kehidupan dapat berlangsung.
Banyak fenomena alam yang terjadi didalamnya,
contohnya pelangi, halo, moonbows dan sundog. Setiap fenomena ini memiliki
karakteristik tersendiri dan keunikan tersendiri.
B.
Saran
Dalam mempelajari komposisi,
unsur dan fenomena yang terjadi didalamnya kita harus melakukannya secara
sistematis, banyak hal yang perlu pembelajaran lebih mendalam, karena pelajaran
ini merupakan dasar pada mata pelajaran fisika atmosfer.
Kita harus benar-benar memahami
materi ini karena materi selanjutnya itu adalah pendalaman dari materi ini.
0 comments:
Catat Ulasan